Archive for 10/01/2011 - 11/01/2011
Tugas konsep ringkasan mata kuliah Analisis Kesalahan Berbahasa.
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
Kesalahan Berbahasa Dalam Bidang Awalan
Kata bentukan berawalan me berfungsi untuk membentuk jenis kata verba. Fungsi awalan dalam segi penjenisan kata dalam bidang kebahasaan termasuk fungsi gramitis. Berdasarkan jenis katanya seperti mengambil, memukul, membuat, mencakul, menggulai, mendarat, melebar, meninggi, menguning. Berdasarkan sifat-sifatnya; misalnya cangkul (nama alat), gulai (nama masakan), darat (nama tempat), dan sebagainya.
Fungsi gramatis awalan ber, juga sebagai pembentuk kata verbal. Jenis kata dasarnya dapat anda tentukan berdasarkan contoh kata kerja sebagi berikut: bertemu, bekerja, bergembira berpadu, berdua, berempat, bersatu, bertopi, beranggotakan, berkebun, dan sebagainya.
Walaupun kedua awalan di atas sama-sama sebagai pembentuk jenis kata verbal, terdapat segi perbedaan di antara kata-kata yang dibentuknya. Baik kata berlawanan ber maupun me dapat berbentuk kata kerja transitif, tetapi dalam fungsi kalimat objek kata kerja berawalan ber tidak dapat dijadikan subyek.
Fungsi awalan di hampir sama dengan fungsi awalan ter. Perbedaannya hampir sama dengan perbedaan antara fungsi awalan me dengan awalan ber.
Awalan pe- dan per keduanya berfungsi sebagai pembentuk kata benda, kata sifat, dan pembentuk kata kerja.
Awalan se berfungsi sebagai pembentuk kata sifat dan kata tugas;misalnya pada kata setinggi (kata sifat), setiba (kata tugas).
Awalan ke berfungsi sebagai pembentuk kata sifat dan kata benda; misalnya pada kata kesatu (kata sifat), kekasih(kata benda).
Makna setiap awalan sesuai dengan jenis awalan yang telah kita bahas:
1. Makna awalan me
a. Kata dasar jenis kerja
Melakukan tindakan (aktif); misalnya : membuat, menulis.
b. Kata dasar jenis sifat
1) Menjadi; misalnya:
Padi yang hijau telah menguning.
2) Dalam keadaan; misalnya:
Sawah yang menguning dan langit yang membiru menambah indahnya pemandangan.
c. Kata dasar jenis benda
1) Melakukan tindakan dengan alat yang tersebut pada kata dasar; misalnya: mencanggkul.
2) Menuju ke; misalnya : melaut.
3) Membuat; misalnya menggulai.
4) Seperti; misalnya membujang.
5) Mengucapkan; misalnya : mendoa.
2. Makna awalan ber
a. Kata dasar jenis kerja
Melakukan tindakan (aktif); misalnya: berjuang.
b. Kata dasar jenis sifat termasuk jenis bilangan
1) Dalam keadaan; misalnya:
Kami bergembira di sini.
Kami berlima disuruh bekerja.
2) Menjadi; misalnya:
Rakyat harus bersatu.
c. Kata dasar jenis benda
1) Menggunakan atau memalkai; misalnya:
Mereka bersepeda ke sekolah.
2) Mempunyai atau memiliki; misalnya:
Walaupun masih muda, ia sudah bergedung mewah.
3) Mengusahakan; misalnya:
Mereka bersawah di tepi sungai.
4) Memanggil atau menyebut; misalnya:
Kepada hadirin ia bernada.
3. Makna awalan di
Makna awalan di menunjukkan tindakan yang bersifat pasif. Dalam hal ini bentuk di sebagai awalan harus dibedakan dengan di sebagai kata depan atau preposisi. Contoh:
Kayu itu digergaji. (awalan)
Kayu itu di rumah. (preposisi)
4. Makna awalan ter
a. Menyatakan aspek perfektif; misalnya:
Buku itu tercetak pada tahun 1981.
b. Tidak sengaja; misalnya:
Bukunya terbawa olehku.
c. Tiba-tiba; misalnya:
Kaki terperosok.
d. Dapat di-; misalnya:
Cita-cita tercapai juga.
e. Paling atau sangat; misalnya:
Nilai tertinggi yang dicapainya yaitu enam.
5. Makna awalan pe-
Karena pembentukan kata yang berawalan pe sejalan dengan awalan me, makna yang dikandung pada awalan pe pada umumnya bertumpu pada kata berawalan me. Dalam hal ini awalan pe berfungsi sebagai pembentuk makna berikut.
a. Pelaku; contoh:
Pelukis: orang yang melukis.
Penulis: orang yang menulis
b. Alat; contoh:
Pemukul: alat untuk memukul.
Pemotong: alat untuk memotong.
c. Pelaku yang memiliki sifat; contoh:
Pemalas itu sedang duduk termenung.
d. penyebab; contoh:
antalgin merupakan obat penawar sakit.
Selain itu, terdapat juga makna awalan pe yang tidak bertumpu pada makna awalan me; contoh:
a. Ayahnya petani. (orang yang bertani)
b. Ayahnya pejabat pemerintah (orang yang punya jabatan)
c. Ayahnya seorang petatar. (yang ditatar)
6. Awalan per
Karena awalan ini sejalan dengan awalan ber, maka awalan ini pun bertumpu pada makna awalan ber. Maka awalan per di antaranya:
a. Tindakan yang membuat lebih; contoh:
Pertinggi tiang bendera itu. ( bauat supaya bertambah tinggi)
b. Pengurus makna; contoh:
Pergunakan barang ini! (lebih keras daripada kata gunakan)
c. Pertentangan makna; contoh:
Perdengarkan suaramu (bertentangan dengan makna dengarkan)
d. Tindakan sebagai perlakuan; contoh:
Perbudak orang itu! (perlakuan sebagai budak)
e. Pelaku, contoh: pertapa, perburu.
7. Awalan ke
a. Yang dikenai perbuatan (bertumpu pada makna awalan di), contoh: kekasih (yang dikasihi).
b. Kumpulan, contoh: Kelima orang tahanan itu sudah dibebaskan.
c. Urutan atau tingkatan, contoh: Kami menyalami pasangan mempelai kedua.
8. Awalan se
a. Menyatakan makna “satu”; contoh: Baru sehari ia sakit.
b. Menyatakan makna “seluruh”; contoh: Rumah sekampung itu terbakar.
c. Menyatakan makna “sama dengan” atau “seperti”; contoh: Tingginya sepohon kelapa.
d. Meyatakan waktu; contoh: Sepulang sekolah mereka bermain air.